Dengan gaya humornya yang khas sang CEO biasanya akan
berkata, "Make me look smart in front of the journalist." Dan
dia melakukan hal ini hampir setiap minggu.
Pertama-tama mungkin ada yang kebingungan mengapa
seorang CEO (yang mestinya sudah pinter banget dan menguasai banyak hal) masih
merasa perlu belajar dari yang muda?
Well, jawabannya adalah tidak peduli setinggi apapun
level anda pasti ada saja bidang-bidang yang masih baru dan bisa saja anda
pelajari. (Lihat contoh dari daftar topik yang saya sebutkan di
atas).
Kedua, pada saat kita merekrut banyak karyawan baru,
bukankah mereka juga membawa banyak sekali skills dan knowledge baru yang
tadinya tidak dipunyai di perusahaan anda. Alangkah sayangnya kalau hal
ini tidak dimanfaatkan. What a waste. Padahal kalau kita belajar dari
mereka, bayangkan betapa banyaknya knowledge baru yang kita dapatkan.
Selama ini kita selalu beranggapan bahwa yang tua
selalu lebih banyak pengalaman dan lebih pinter.
Mungkin itu benar. Tapi bukankah sepintar apapun
kita, masih tetap ada saja pengetahuan baru yang belum kita miliki dan kita
bisa belajar dari generasi yang lebih muda?
Kemudian, kita seringkali melihat betapa susahnya
orang yang datang dari luar untuk beradaptasi dan berintegrasi di lingkungan
perusahaan yang baru. Sepertinya semua orang (termasuk bawahannya)
mencibir dan berkata, "Come on, show us how good you are. We want to see
you fail." Padahal kalau perusahaan merekrut dia, kan berarti
perusahaan melihat kebutuhan yang harus diisi. Dan mestinya semua akan membantu
yang baru dan senang melihat dia sukses. Sayang sekali yang terjadi
kadang-kadang bukan seperti itu. Dan akibatnya seringkali orang baru
merasa tidak betah dan kemudian demotivasi, kemudian gagal di pekerjaannya
sebelum akhirnya memutuskan keluar juga. Dan semua orang, terutama
perusahaan akan mengalami kerugian (baik uang maupun waktu).
Nah, dengan melakukan reverse coaching seperti yang
dilakukan CEO di atas where we ask the younger or the new comer to share his
knowledge or experience, we will build a strong cohesiveness that will create a
much stronger team work.
So, basically the benefits of reverse coaching are :
- for the coachee to get more knowledge in the new area that he is not familiar with.
- for the coach so he can get the access to the
senior leader or the people who have been in the company for much longer.
- for the team and the company to build a much stronger cohesiveness and collaboration.
Saya jadi bertanya-tanya berapa CEO di Indonesia yang
melakukan hal ini? Dan sebenarnya tidak usah setinggi CEO. Semua level juga
bisa melakukan hal ini. Mau level CEO, General Manager, Vice President, Manager atau level apapun pasti bisa melakukan reverse
coaching ini dengan seseorang yang lebih muda. Berikut ini adalah 5 langkah untuk melakukan reverse
coaching :
- Identify the areas that you need to learn.
- Identify the persons with whom you can learn
about that new knowledge.
- Ask the person nicely and with respect (remember
even though you are the senior, but you are the one asking for help).
- Focus and listen during your coaching session.
Throw your gadget and email away. The person is willing and committed to
help you. You want to show respect. Looking every 3 minutes to your gadget
IS NOT RESPECT.
- Say thank you in the end of the session and offer
him your time also if he needs coaching on other topics.
In the end of the day, for your personal development,
you have to learn news things every day :
- learning from books.
- learning online.
- learning from experience at work.
- learning from our seniors.
- and also learning from our juniors.
Oleh : Pambudi Sunarsihanto